Container Icon

Makalah Bahasa Indonesia



MAKALAH
PEMANASAN GLOBAL



BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Sumber daya hutan adalah kekayaan alam sebagai karunia Tuhan Yang Maha Esa
yang dapat memberikan manfaat serba guna bagi kehidupan mahluk di bumi inisepanjang masa. Peranan sumber daya alam hutan terhadap manusia baik secara ekologis, ekonomi dan sosial dibutuhkan terus menerus.
Menurut Undang-Undang No. 41 tahun 1999 tentang kehutanan, Hutan adalahsuatu kesatuan ekosistem berupa hamparan lahan berisi sumber daya alam hayati yangdidominansi pepohonan dalam persekutuan alam lingkungannya, yang satu denganyang lainnya tidak dapat dipisahkan. Hutan merupakan penyanggah ekosistem di mukabumi ini, hal ini sangat erat kaitannya dengan Pemanasan global yang sedang menjadiisu sentral di wacana lingkungan dunia. Kurangnya hutan menyebabkan peningkatansuhu permukaan beberapa derajat per tahun sebagai dampak naiknya permukaan airlaut beberapa centimeter. Kenaikan ini dipicu oleh mencairnya es di kutub utara danselatan, yang diakibatkan oleh pemanasan global.
Isu pemanasan global begitu berkembang akhir-akhir ini. Pemeran utamanya tentusaja manusia dengan berbagai aktivitasnya. Pemanasan global telah menyebabkanperubahan iklim yang signifikan, seperti yang terjadi di negara kita, efek daripemanasan ini telah menyebabkan perubahan iklim yang ekstrim. Di beberapa daerahsering terjadi hujan lebat yang mengakibatkan banjir bandang dan longsor, munculnyaangin puting beliung, bahkan kekeringan yang mengancam jiwa manusia. Makalah iniakan membahas gambaran umum tentang pemanasan global, peran manusia dalampemanasan global, dampak, beserta usaha mengendalikan pemanasan global.

Berdasarkan World Development Report 1998/99 dari Bank Dunia, total emisi CO2dunia pada tahun 1995, baik berasal dari penggunaan energi maupun dari sumber lainsebesar 22.700 juta ton. Amerika Serikat menempati urutan pertama dalam halpembuangan emisi gas CO2 sebanyak 24,1% (melebihi Jepang, India, China, maupungabungan tiga negara ini, maupun jika dibandingkan dengan Eropa). Selain penggunaanenergi fosil, pemakaian barang-barang yang akan menimbulkan aerosol yang berlebihan di atmosfer juga menimbulkan pemanasan global. Sebagai contohpenggunaan freon pada AC, pemakaian hair dan parfum spray maupun asap kendaraan bermotor yang menimbulkan senyawa timbal (Pb).
Semakin berkurangnya hutan memegang peranan dalam pemanasan global.Kawasan hutan merupakan areal yang mempunyai manfaat langsung bagi masyarakat,namun pada kenyataannya selama ini belum banyak dipahami kalangan awam sebagaisesuatu yang berarti. Mereka menilai kawasan hutan merupakan kawasan tutupan hutanyang hanya mempunyai makna ekonomi jika kayu yang ada di dalamnya bisa dijualatau dimanfaatkan untuk bangunan. Jika dihubungkan secara global, ekosistem hutanlebih dari itu. Hutan telah berjasa dalam keseimbangan iklim, mengurangi polusi,mereduksi, menyerap CO2 dan mengurangi pemanasan global.
Beberapa tahun terakhir ini penjarahan hutan atau penebangan liar di kawasanhutan makin marak terjadi dimana-mana seakan-akan tidak terkendali. Ancamankerusakan hutan ini jelas akan menimbulkan dampak negatif yang luar biasa besarnyakarena adanya efek El-Nino dari hilangnya hutan, terutama pada kawasan-kawasanyang mempunyai fungsi ekologis dan biodiversiti besar.
Seperti yang telah kita ketahui segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasaldari Matahari. Sebagian besar energi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek,termasuk cahaya tampak. Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah daricahaya menjadi panas yang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerapsebagian panas dan memantulkan kembali sisanya sebagai radiasi infra merahgelombang panjang ke angkasa luar. Namun, sebagian panas tetap terperangkap diatmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca yang menjadi perangkapgelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasigelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan dipermukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-ratabumi terus meningkat. Sebenarnya efek rumah kaca ini sangat dibutuhkan oleh segala makhluk hidupyang ada di bumi, karena tanpanya, planet ini akan menjadi sangat dingin. "GlobalWarming," sehingga es akan menutupi seluruh permukaan Bumi. Akan tetapi, akibatjumlah gas-gas tersebut telah berlebih di atmosfer, pemanasan global menjadi akibatnya
Di bidang pertanian, orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akanmenghasilkan lebih banyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidaksama di beberapa tempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akanmendapat keuntungan dari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam.Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrika mungkintidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasi dari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musim dingin, yangberfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.
Tahun 2004, konsultan dari Pentagon juga merilis laporan dari akibat terburuk daripemanasan global terhadap keamanan nasional. Pemanasan global bisa membuatsebagian besar area dunia tak dapat didiami. mengalami kekurangan air dan makanan,peperangan dan migrasi tersebar luas.
Konsumsi total bahan bakar fosil di dunia meningkat sebesar 1 persen per-tahun.Langkah-langkah yang dilakukan atau yang sedang diskusikan saat ini tidak ada yangdapat mencegah pemanasan global di masa depan. Tantangan yang ada saat ini adalahmengatasi efek yang timbul sambil melakukan langkah-langkah untuk mencegahsemakin berubahnya iklim di masa depan.
Kerusakan yang parah dapat diatasi dengan berbagai cara. Daerah pantai dapatdilindungi dengan dinding dan penghalang untuk mencegah masuknya air laut. Cara lainnya, pemerintah dapat membantu populasi di pantai untuk pindah ke daerah yang lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkantumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkantanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gasrumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer denganmenyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebutcarbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumahkaca.Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar
fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri padaabad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudiandigantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energigas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaanbahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlahkarbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbondioksida lebihsedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara.Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangipelepasan karbon dioksida ke udara.
lebih tinggi. Beberapa negara, seperti Amerika Serikat, dapat menyelamatkantumbuhan dan hewan dengan tetap menjaga koridor (jalur) habitatnya, mengosongkantanah yang belum dibangun dari selatan ke utara. Spesies-spesies dapat secara perlahan-lahan berpindah sepanjang koridor ini untuk menuju ke habitat yang lebih dingin.
Ada dua pendekatan utama untuk memperlambat semakin bertambahnya gasrumah kaca. Pertama, mencegah karbon dioksida dilepas ke atmosfer denganmenyimpan gas tersebut atau komponen karbon-nya di tempat lain. Cara ini disebutcarbon sequestration (menghilangkan karbon). Kedua, mengurangi produksi gas rumahkaca.Salah satu sumber penyumbang karbondioksida adalah pembakaran bahan bakar fosil. Penggunaan bahan bakar fosil mulai meningkat pesat sejak revolusi industri padaabad ke-18. Pada saat itu, batubara menjadi sumber energi dominan untuk kemudiandigantikan oleh minyak bumi pada pertengahan abad ke-19. Pada abad ke-20, energigas mulai biasa digunakan di dunia sebagai sumber energi. Perubahan tren penggunaanbahan bakar fosil ini sebenarnya secara tidak langsung telah mengurangi jumlahkarbondioksida yang dilepas ke udara, karena gas melepaskan karbondioksida lebihsedikit bila dibandingkan dengan minyak apalagi bila dibandingkan dengan batubara.Walaupun demikian, penggunaan energi terbaharui dan energi nuklir lebih mengurangipelepasan karbon dioksida ke udara.

1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diambil adalah :
1.Apa pengertian dari pemanasan global ?
2.Apa saja yang menyebabkan pemanasan global ?
3.Apa saja akibat yang ditimbulkan dari pemanasan global ?
4.Bagaimana cara membatasi pemanasan global ?
1.1 Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1Sebagai bahan dalam sosialisasi pengendalian pemanasan global.
2Untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang peranan hutan dalam
pengendalian pemanasan global.
1.1 Kegunaaan
Kegunaan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.Agar mahasiswa dapat mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan pemanasan
global.
2.Agar mahasiswa dapat menerapkan cara-cara dalam pencegahan pemanasan global
dengan serius.



BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN


3.1 Pengertian Pemanasan Global
Pemanasan global atau yang sering kita sebut global warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Segala sumber energi yang terdapat di Bumi berasal dari Matahari. Sebagian besarenergi tersebut dalam bentuk radiasi gelombang pendek, termasuk cahaya tampak.Ketika energi ini mengenai permukaan Bumi, ia berubah dari cahaya menjadi panasyang menghangatkan Bumi. Permukaan Bumi, akan menyerap sebagian panas danmemantulkan kembali sisanya. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merahgelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap diatmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap air, karbondioksida (CO2), metana (CH4), dan clorofluorocarbon (CFC) yang menjadiperangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembaliradiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akantersimpan di permukaan Bumi.
Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunanbumi terus meningkat. Gas-gas tersebut berfungsi sebagaimana kaca dalam rumah kaca.Dengan semakin meningkatnya konsentrasi gas-gas ini di atmosfer, semakin banyakpanas yang terperangkap di bawahnya.Sebenarnya, efek rumah kaca ini sangatdibutuhkan oleh segala makhluk hidup yang ada di bumi, karena tanpanya, planet iniakan menjadi sangat dingin.
Dengan temperatur rata-rata sebesar 15°C (59°F),bumi sebenarnya telah lebih panas 33°C (59°F) dengan efek rumah kaca (tanpanya suhu bumi hanya -18°C sehinggaes akan menutupi seluruh permukaan Bumi).


3.2 Penyebab Pemanasan Global


Penelitian yang telah dilakukan para ahli selama beberapa dekade terakhir ini menunjukkan bahwa ternyata makin panasnya planet bumi terkait langsung dengan gas-gas rumah kaca yang dihasilkan oleh aktifitas manusia. Khusus untuk mengawasi sebab dan dampak yang dihasilkan oleh pemanasan global, Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) membentuk sebuah kelompok peneliti yang disebut dengan International Panel on Climate Change (IPCC).
Setiap beberapa tahun sekali, ribuan ahli dan peneliti-peneliti terbaik dunia yang tergabung dalam IPCC mengadakan pertemuan untuk mendiskusikan penemuan-penemuan terbaru yang berhubungan dengan pemanasan global, dan membuat kesimpulan dari laporan dan penemuan- penemuan baru yang berhasil dikumpulkan, kemudian membuat persetujuan untuk solusi dari masalah tersebut.


Efek-efek dari agen penyebab pemanasan global juga dipengaruhi oleh berbagai proses umpan balik yang dihasilkannya. Sebagai contoh adalah pada penguapan air.Pada kasus pemanasan akibat bertambahnya gas-gas rumah kaca seperti CO2,pemanasan pada awalnya akan menyebabkan lebih banyaknya air yang menguap keatmosfer. Karena uap air sendiri merupakan gas rumah kaca, pemanasan akan terusberlanjut dan menambah jumlah uap air di udara hingga tercapainya suatukesetimbangan konsentrasi uap air. Efek rumah kaca yang dihasilkannya lebih besar bila dibandingkan oleh akibat gasCO2 sendiri. (Walaupun umpan balik ini meningkatkan kandungan air absolut di udara,kelembaban relatif udara hampir konstan atau bahkan agak menurun karena udara menjadi menghangat). Umpan balik ini hanya dapat dibalikkan secara perlahan-lahan karena CO2 memiliki usia yang panjang di atmosfer.
Efek-efek umpan balik karena pengaruh awan sedang menjadi objek penelitian saat ini. Bila dilihat dari bawah, awan akan memantulkan radiasi infra merah balik kepermukaan, sehingga akan meningkatkan efek pemanasan. Sebaliknya bila dilihat dariatas, awan tersebut akan memantulkan sinar Matahari dan radiasi infra merah keangkasa, sehingga meningkatkan efek pendinginan. Apakah efek netto-nya pemanasanatau pendinginan tergantung pada beberapa detail-detail tertentu seperti tipe danketinggian awan tersebut. Detail-detail ini sulit direpresentasikan dalam model iklim,antara lain karena awan sangat kecil bila dibandingkan dengan jarak antara batas-bataskomputasional dalam model iklim (sekitar 125 hingga 500 km untuk model yangdigunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat).
Walaupun demikian, umpan balik awan berada pada peringkat dua biladibandingkan dengan umpan balik uap air dan dianggap positif (menambah pemanasan)dalam semua model yang digunakan dalam Laporan Pandangan IPCC ke Empat. Umpan balik penting lainnya adalah hilangnya kemampuan memantulkan cahaya olehes. Ketika temperatur global meningkat, es yang berada di dekat kutub mencair dengankecepatan yang terus meningkat. Bersama dengan melelehnya es tersebut, daratan atauair dibawahnya akan terbuka. Baik daratan maupun air memiliki kemampuanmemantulkan cahaya lebih sedikit bila dibandingkan dengan es, dan akibatnya akanmenyerap lebih banyak radiasi Matahari. Hal ini akan menambah pemanasan danmenimbulkan lebih banyak lagi es yang mencair, menjadi suatu siklus yang berkelanjutan.
Umpan balik positif akibat terlepasnya CO2 dan CH4 dari melunaknya tanah beku(permafrost) adalah mekanisme lainnya yang berkontribusi terhadap pemanasan. Selainitu, es yang meleleh juga akan melepas CH4 yang juga menimbulkan umpan balik positif. Kemampuan lautan untuk menyerap karbon juga akan berkurang bila iamenghangat, hal ini diakibatkan oleh menurunya tingkat nutrien pada zona mesopelagicsehingga membatasi pertumbuhan diatom daripada fitoplankton yang merupakanpenyerap karbon yang rendah.
Pada awal 1896, para ilmuan beranggapan bahwa membakar bahan bakar fosilakan mengubah komposisi atmosfer dan dapat meningkatkan temperatur rata-rataglobal. Hipotesis ini dikonfirmasi tahun 1957 ketika para peneliti yang bekerja padaprogram penelitian global yaitu International Geophysical Year, mengambil sampelatmosfer dari puncak gunung Mauna Loa di Hawai. Hasil pengukurannya menunjukkanterjadi peningkatan konsentrasi karbondioksida di atmosfer. Setelah itu, komposisi dariatmosfer terus diukur dengan cermat. Data-data yang dikumpulkan menunjukkanbahwa memang terjadi peningkatan konsentrasi dari gas-gas rumah kaca di atmosfer.
Para ilmuan juga telah lama menduga bahwa iklim global semakin menghangat,tetapi mereka tidak mampu memberikan bukti-bukti yang tepat. Temperatur terusbervariasi dari waktu ke waktu dan dari lokasi yang satu ke lokasi lainnya. Perlubertahun-tahun pengamatan iklim untuk memperoleh data-data yang menunjukkansuatu kecenderungan (trend) yang jelas.
Catatan pada akhir 1980-an agak memperlihatkan kecenderungan penghangatan
ini, akan tetapi data statistik ini hanya sedikit dan tidak dapat dipercaya. Stasiun cuaca pada awalnya, terletak dekat dengan daerah perkotaan sehinggapengukuran temperatur akan dipengaruhi oleh panas yang dipancarkan oleh bangunandan kendaraan dan juga panas yang disimpan oleh material bangunan dan jalan. Sejak1957, data-data diperoleh dari stasiun cuaca yang terpercaya (terletak jauh dariperkotaan), serta dari satelit.Data-data ini memberikan pengukuran yang lebih akurat, terutama pada 70 persen permukaan planet yang tertutup lautan. Data-data yang lebih akurat ini menunjukkan bahwa kecenderungan menghangatnya permukaan Bumi benar-benar terjadi. Jikadilihat pada akhir abad ke-20, tercatat bahwa sepuluh tahun terhangat selama seratustahun terakhir terjadi setelah tahun 1980, dan tiga tahun terpanas terjadi setelah tahun1990, dengan 1998 menjadi yang paling panas.
Terdapat hipotesa yang menyatakan bahwa variasi dari Matahari, dengankemungkinan diperkuat oleh umpan balik dari awan, dapat memberi kontribusi dalampemanasan saat ini. Perbedaan antara mekanisme ini dengan pemanasan akibat efekrumah kaca adalah meningkatnya aktivitas Matahari akan memanaskan stratosfersebaliknya efek rumah kaca akan mendinginkan stratosfer. Pendinginan stratosferbagian bawah paling tidak telah diamati sejak tahun 1960, yang tidak akan terjadi bilaaktivitas Matahari menjadi kontributor utama pemanasan saat ini. (Penipisan lapisanozon juga dapat memberikan efek pendinginan tersebut tetapi penipisan tersebut terjadimulai akhir tahun 1970-an.) Fenomena variasi Matahari dikombinasikan denganaktivitas gunung berapi mungkin telah memberikan efek pemanasan dari masa pra-industri hingga tahun 1950, serta efek pendinginan sejak tahun 1950.
Ada beberapa hasil penelitian yang menyatakan bahwa kontribusi Matahari mungkin telah diabaikan dalam pemanasan global. Dua ilmuan dari Duke Universitymengestimasikan bahwa Matahari mungkin telah berkontribusi terhadap 45-50%peningkatan temperatur rata-rata global selama periode 1900-2000, dan sekitar 25-35%antara tahun 1980 dan 2000. Stott dan rekannya mengemukakan bahwa model iklimyang dijadikan pedoman saat ini membuat estimasi berlebihan terhadap efek gas-gasrumah kaca dibandingkan dengan pengaruh Matahari; mereka juga mengemukakanbahwa efek pendinginan dari debu vulkanik dan aerosol sulfat juga telah dipandang remeh. Walaupun demikian, mereka menyimpulkan bahwa bahkan dengan meningkatkan sensitivitas iklim terhadap pengaruh Matahari sekalipun, sebagian besar pemanasan yang terjadi pada dekade-dekade terakhir ini disebabkan oleh gas-gas rumah kaca.
Pada tahun 2006, sebuah tim ilmuan dari Amerika Serikat, Jerman dan Swissmenyatakan bahwa mereka tidak menemukan adanya peningkatan tingkat "keterangan"dari Matahari pada seribu tahun terakhir ini. Siklus Matahari hanya memberipeningkatan kecil sekitar 0,07% dalam tingkat "keterangannya" selama 30 tahunterakhir. Efek ini terlalu kecil untuk berkontribusi terhadap pemansan global.

3.3Akibat dari Terjadinya Global warming
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan menyebabkan perubahan-perubahan yang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang ekstrim cuaca, tinggipermukaan air laut, hilangnya pantai, pertanian, kehidupan hewan liar dan kesehatanmanusia. Ø cuaca.
Para ilmuan memperkirakan bahwa selama pemanasan global, daerah bagian Utaradari belahan Bumi Utara (Northern Hemisphere) akan memanas lebih dari daerah-daerah lain di Bumi. Akibatnya, gunung-gunung es akan mencair dan daratan akanmengecil. Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan Utara tersebut. Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi. Pada pegunungan di daerah subtropis, bagian yang ditutupi salju akan semakinsedikit serta akan lebih cepat mencair. Musim tanam akan lebih panjang di beberapaarea. Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung untuk meningkat.Daerah hangat akan menjadi lebih lembab karena lebih banyak air yang menguap darilautan. Para ilmuan belum begitu yakin apakah kelembaban tersebut malah akanmeningkatkan atau menurunkan pemanasan yang lebih jauh lagi. Hal ini disebabkankarena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya akan meningkatkanefek insulasi pada atmosfer. Akan tetapi, uap air yang lebih banyak juga akan membentuk awan yang lebih banyak, sehingga akan memantulkan cahaya matahari kembali ke angkasa luar, di mana hal ini akan menurunkan proses pemanasan.
Kelembaban yang tinggi akan meningkatkan curah hujan, secara rata-rata, sekitar 1% untuk setiap derajat Fahrenheit pemanasan. (Curah hujan di seluruh dunia telahmeningkat sebesar 1 persen dalam seratus tahun terakhir ini). Badai akan menjadi lebihsering. Selain itu, air akan lebih cepat menguap dari tanah. Akibatnya beberapa daerahakan menjadi lebih kering dari sebelumnya. Angin akan bertiup lebih kencang danmungkin dengan pola yang berbeda. Topan badai (hurricane) yang memperolehkekuatannya dari penguapan air, akan menjadi lebih besar. Berlawanan denganpemanasan yang terjadi, beberapa periode yang sangat dingin mungkin akan terjadi.
Pola cuaca menjadi tidak terprediksi dan lebih ekstrim. Ø Tinggi Permukaan LautPerubahan tinggi rata-rata muka laut diukur dari daerah dengan lingkungan yang stabilsecara geologi. Ketika atmosfer menghangat, lapisan permukaan lautan juga akanmenghangat, sehingga volumenya akan membesar dan menaikkan tinggi permukaanlaut. Pemanasan juga akan mencairkan banyak es di kutub, terutama sekitar Greenland,yang lebih memperbanyak volume air di laut. Tinggi muka laut di seluruh dunia telahmeningkat 10-25 cm (4 - 10 inchi) selama abad ke-20, dan para ilmuan IPCCmemprediksi peningkatan lebih lanjut 9 - 88 cm (4 - 35 inchi) pada abad ke-21.
Perubahan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi kehidupan di daerahpantai. Kenaikan 100 cm (40 inchi) akan menenggelamkan 6 persen daerah Belanda,17,5% daerah Bangladesh, dan banyak pulau-pulau. Erosi dari tebing, pantai, dan bukitpasir akan meningkat. Ketika tinggi lautan mencapai muara sungai, banjir akibat airpasang akan meningkat di daratan.
Negara-negara kaya akan menghabiskan dana yang sangat besar untuk melindungidaerah pantainya, sedangkan negara-negara miskin mungkin hanya dapat melakukanevakuasi dari daerah pantai. Bahkan sedikit kenaikan tinggi muka laut akan sangat mempengaruhi ekosistem pantai. Kenaikan 50 cm (20 inchi) akan menenggelamkanseparuh dari rawa-rawa pantai di Amerika Serikat. Rawa-rawa baru juga akanterbentuk, tetapi tidak di area perkotaan dan daerah yang sudah dibangun. Kenaikanmuka laut ini akan menutupi sebagian besar dari Florida Everglades.
Selain itu dengan adanya pemanasan global suhu permukaan air laut menjadi lebihhangat, sehingga meningkatkan tekanan bagi ekosistem laut seperti batu karang yangmenjadi putih. Pada proses ini karang-karang melepaskas ganggang yang memberikanwarna dan makanan pada karang, sehingga karang menjadi putih dan mati.
Peningkatan suhu air juga membantu menyebarkan penyakit-penyakit yang sangat
mempengaruhi kehidupan mahkluk-mahkluk di dalam laut. Ø Pertanian
Orang mungkin beranggapan bahwa Bumi yang hangat akan menghasilkan lebihbanyak makanan dari sebelumnya, tetapi hal ini sebenarnya tidak sama di beberapatempat. Bagian Selatan Kanada, sebagai contoh, mungkin akan mendapat keuntungandari lebih tingginya curah hujan dan lebih lamanya masa tanam.
Di lain pihak, lahan pertanian tropis semi kering di beberapa bagian Afrikamungkin tidak dapat tumbuh. Daerah pertanian gurun yang menggunakan air irigasidari gunung-gunung yang jauh dapat menderita jika snowpack (kumpulan salju) musimdingin, yang berfungsi sebagai reservoir alami, akan mencair sebelum puncak bulan-bulan masa tanam.
Tanaman pangan dan hutan dapat mengalami serangan serangga dan penyakit yanglebih hebat. Ø Hewan dan Tumbuhan. Hewan dan tumbuhan menjadi makhluk hidupyang sulit menghindar dari efek pemanasan ini karena sebagian besar lahan telahdikuasai manusia. Dalam pemanasan global, hewan cenderung untuk bermigrasi kearah kutub atau ke atas pegunungan. Tumbuhan akan mengubah arah pertumbuhannya,mencari daerah baru karena habitat lamanya menjadi terlalu hangat Akan tetapi, pembangunan manusia akan menghalangi perpindahan ini.
Spesies-spesies yang bermigrasi ke utara atau selatan yang terhalangi oleh kota-kota atau lahan-lahan pertanian mungkin akan mati. Beberapa tipe spesies yang tidakmampu secara cepat berpindah menuju kutub mungkin juga akan musnah. Beberapaspesies sangat sulit untuk dapat bertahan di habitatnya sekarang. Beberapa tanamanbunga tidak dapat berbunga tanpa mengalami musim dingin yang benar-benar dingin.Dan kegiatan manusia telah mempersulit tumbuhan dan binatang untuk mencapaihabitat barunya bahkan tidak memungkinkan bagi tumbuhan dan binatang untukmencari habitat baru. Ø Kesehatan Manusia.
Di dunia yang hangat, para ilmuan memprediksi bahwa lebih banyak orang yang terkena penyakit atau meninggal karena stress panas. Wabah penyakit yang biasaditemukan di daerah tropis, seperti penyakit yang diakibatkan nyamuk dan hewanpembawa penyakit lainnya, akan semakin meluas karena mereka dapat berpindah kedaerah yang sebelumnya terlalu dingin bagi mereka. Saat ini, 45 persen penduduk duniatinggal di daerah di mana mereka dapat tergigit oleh nyamuk pembawa parasit malaria;persentase itu akan meningkat menjadi 60 persen jika temperature meningkat.
Penyakit-penyakit tropis lainnya juga dapat menyebar seperti malaria, sepertidemam dengue, demam kuning, dan encephalitis. Para ilmuan juga memprediksimeningkatnya insiden alergi dan penyakit pernafasan karena udara yang lebih hangatakan memperbanyak polutan, spora mold dan serbuk sari. Penderita kanker kulit jugameningkat. Gelombang panas yang terus menerus dapat menyebabkan penyakit dankematian. Banjir dan kekeringan meningkatkan kelaparan dan kekurang gizi. Gejalayang sangat jelas terlihat dari pemanasan global adalah berubahnya iklim. Contohnya,hujan deras masih sering datang meski sudah memasuki bulan yang seharusnya sudah terhitung musim kemarau.
Menurut perkiraan, dalam 30 tahun terakhir pergantian musim kemarau ke musimpenghujan terus bergeser, dan kini jaraknya berselisih nyaris sebulan dari keadaan normal.Serangkaian bencana alam yang terjadi beberapa tahun terakhir ini seperti banjir,kebakaran hutan, longsor, kekeringan, erosi besar-besaran semuanya berhubungandengan parahnya keadaan hutan kita.
Kebakaran hutan yang disebabkan oleh konsesi dan perkebunan telah menobatkan
Indonesia sebagai negara pengemisi gas rumah kaca terbesar ketiga di dunia,”
Indonesia pantas malu karena telah menjadi negara terbesar ke-3 di dunia sebagaipenyumbang gas rumah kaca dari kebakaran hutan dan pembakaran lahan gambut yangdiubah menjadi pemukiman atau hutan industri. Jika kita tidak bisa menyelamatkanhutan mulai dari sekarang, diperkirakan 5 tahun lagi hutan di Sumatera akan habis, 10tahun lagi hutan Kalimantan yang habis, dan 15 tahun lagi seluruh hutan di Indonesiatidak akan tersisa dan disaat itulah kita semua tidak bisa lagi menghirup udara bersih.

3.4 Cara Membatasi Global Warming
Para ilmuwan mempelajari cara-cara untuk membatasi pemanasan global. Kunciutamanya adalah: Membatasi emisi CO2 Tehnik yang efektif untuk membatasi emisikarbon ada dua yakni mengganti energi minyak dengan sumber energi lainnya yangtidak mengemisikan karbon dan yang kedua penggunaan energi minyak sehematmungkin.
Energi alternatif yang dapat digunakan diantaranya angin, sinar matahari, energinuklir, dan panas bumi. Kincir angin dapt merubah energi angin menjadi energi listrik.Sinar matahari juga dapat dirubah menjadi energi listrik atau sumber panas yang bisadimanfaatkan seperti pemanas air, kompor matahari, dll. Energi panas bumi bisadimanfaatkan untuk pembangkit tenaga listrik.
Sumber energi alternatif memang lebih mahal dibanding energi minyak namunpenelitian lebih lanjut akan membantu untuk lebih menekan biaya. Emisi CO2 dapatdikurangi jika mobil-mobil bisa lebih hemat bahan bakar. Para ilmuwan dan insinyurtelah bekerja untuk menciptakan mesin yang hemat bahan bakar. Penemuan-penemuantelah mengembangkan alat untuk menggantikan mesin pembakaran atau menggunakanmesin yang lebih kecil. Sebuah mobil dengan tenaga batery listrik telah memasukipasar, tetapi masih dilengkapi dengan mesin kecil berbahan bakar minyak.
Bahan bakar sel yakni sebuah alat yang mampu merubah energi kimia menjadienergi listrik bisa dikembangkan untuk mobil-mobil di masa depan. Menyembunyikankarbon yang juga membantu mencegah karbon dioksida memasuki atmosfer ataumengambil CO2 yang ada. Menyembunyikan karbon dapat dilakukan dengan 2 cara,yaitu dibawah tanah atau penyimpanan air tanah dan penyimpanan didalam tumbuhanhidup.
Bawah tanah atau air bawah tanah bisa digunakan untuk menyuntikkan emisi CO2ke dalam lapisan bumi atau ke dalam lautan. Lapisan bumi yang dapat digunakanadalah penyimpanan alami minyak dan gas bumi di tambang-tambang minyak. Denganmemompakan CO2 kedalam tempat-tempat penyimpanan minyak di perut bumi akanmembantu mempermudah pengambilan minyak atau gas yang masih tersisa. Hal inibisa menutupi biaya penyembunyian karbon. Lapisan garam dan batubara yang dalamjuga bisa menyembunyikan karbon dioksida.
Lautan juga dapat menyimpan banyak karbon dioksida, tetapi para ilmuwan belum
dapat menetapkan pengaruhnya terhapad lingkungan hidup di dalam laut.
Tumbuhan hijau menyerap CO2 dari udara untuk tumbuh. Kombinasi karbon dari CO2dengan hidrogen diperlukan untuk membentuk gula sederhana yang disimpan di dalamjaringan. Setelah tanaman mati maka tubuhnya akan terurai dan melepaskan CO2.Ekosistem dengan tumbuh-tumbuhan yang berlimpah seperti hutan atau perkebunan dapat menahan lebih banyak karbon, tetapi generasi manusia yang akan datang harustetap menjaga ekosistem agar tetap utuh, jika tidak maka karbon yang disimpan dalamtanaman akan lepas kembali ke atmosfer.
Adapun tindakan yang dapat kita lakukan dalam upaya mengantisipasi pemanasanglobal adalah dengan mengubah perilaku sehari-hari agar hemat energi. Antara laindengan cara berikut:
1.      Menghemat listrik. Contohnya gunakan televise seperlunya,Biasakan mematikan televisi bila tidak digunakan, demikian pula dengan perangkatlainnya seperti DVD, HiFi dan Home Theater, gunakan seterika listrik yangmenggunakan sistem pengatur panas otomatis dan aturlah tingkat panas yangdiperlukan sesuai dengan bahan pakaiannya, ganti bohlam lampu dengan jenis CFL danbersihkan lampu karena debu dapat mengurangi tingkat penerangan hingga 5%.
2.      Jikamenggunakan AC, tutup pintu dan jendela selama AC menyala dan atur suhusecukupnya atau sekitar 21-24ºC lalu matikan AC jika tidak digunakan.
3.      Tanam pohon sebanyak mungkin di lingkungan anda.
4.      Menjemur pakaian diluar, karenaangin dan panas lebih baik dari pada menggunakan mesin dryer (pengering) yangbanyak mengeluarkan emisi karbon.
5.      Gunakan kendaraan umum yang bebas emisi.Bike for work salah satu alternatifnya.
6.      Menghemat penggunaan kertas, karena bahanbakunya berasal dari kayu.
7.      Say no to plastic, karena hampir semua sampah plastikmenghasilkan gas yang berbahaya ketika dibakar (plastic tersebut didaur ulang).














BAB III
PENUTUP



4.1 Kesimpulan
Global Warming adalah adanya proses peningkatan suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi. Sebagian dari panas ini sebagai radiasi infra merah gelombang panjang ke angkasa luar. Namun sebagian panas tetap terperangkap di atmosfer bumi akibat menumpuknya jumlah gas rumah kaca antara lain uap airkarbondioksida(CO2), metana (CH4), dan clorofluorocarbon (CFC) yang menjadi perangkap gelombang radiasi ini. Gas-gas ini menyerap dan memantulkan kembali radiasi gelombang yang dipancarkan Bumi dan akibatnya panas tersebut akan tersimpan di permukaan Bumi. Hal tersebut terjadi berulang-ulang dan mengakibatkan suhu rata-rata tahunan bumi terus meningkat.
Meningkatnya suhu global diperkirakan akan mengakibatkan perubahan-perubahan yang lain seperti meningkatnya intensitas fenomena cuaca yang menimbulkan cuaca yang ekstrim, tingginya permukaan air laut, hilangnya lahanpertanian, terganggunya kehidupan hewan dan tumbuhan, serta dampak bagi kesehatan manusia.
Cara membatasi global warming adalah dengan membatasi emisi CO2 dan menanam pohon sebanyak mungkin yang berfungsi menekan tingginya peningkatan CO2.

4.2 Saran
Sebagai salah satu makhluk yang tinggal di bumi, kita seharusnya bisabertanggung jawab atas apa yang terjadi pada tempat kita tinggal yaitu bumi. Olehkarena itu sebagai salah satu bentuk implementasi dari tanggung jawab tersebutterhadap pemanasan global adalah dengan berusaha semaksimal mungkin menghematpenggunaan energi.







DAFTAR PUSTAKA



  • Effendi., 2001. Pemanasan Global. Erlangga, Jakarta.
  • www.blogspot.com
  • www.google.com
  • Koento Wibisono S. dkk., 1997., Filsafat Ilmu Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
  • Upaya Pencapaian Perdamaian Dunia Yang Kita Cita-Citakan, Fakultas Pasca
  • Kelahiran Dan Perkembangannya Sebagai Pengantar Untuk Memahami
  • Pengetahuan Alam, Dialihbahasakan Oleh Soejono Soemargono, Fakultas
  • Soeparmo, A.H., 1984., Struktur Keilmuwan Dan Teori Ilmu Pengetahuan Alam,

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar

Apa pendapatmu??^^

B_E_T_Z